hit tracker

Jumat, 27 Maret 2009

APLIKASI PENGEMASAN KALENG DAN BOTOL KACA

DALAM INDUSTRI PANGAN

1. Kemasan Gelas

Gelas merupakan suatu produk anorganik yang dibuat melalui proses fusi yang dilanjutkan dengan pendinginan. Bahan yang biasa digunakan adalah silikat, kapur, dan soda. Setelah melewati titik fusi, campuran tersebut kemudian didinginkan. Gelas bersifat rigid. Namun, sifat tersebut tidak disebabkan karena proses kristalisasi. Proses kristalisasi tidak terjadi karena atom-atomnya tersebar secara amorphous acak. Hal ini berbeda dengan kristalisasi yang persebaran atom-atomnya kompak dan teratur.

Pembuatan gelas sebagai kemasan dilakukan secara mekanisasi, pertamakali dilakukan di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Kini, penggunaan pengemas ini masih tetap bertahan. Masih banyak produk-produk yang dikemas dengan pengemas gelas, misalnya sirup, kecap, saos, selai, bir, dan minuman berkarbonasi.

Botol Gelas sebagai pengemas kecap

  1. Bentuk

Gelas sebagai pengemas kecap, berbentuk botol. Botol yang dimaksud di sini yaitu berbentuk silinder dengan semakin menyempit pada bagian atasnya. Produsen memilih bentuk ini karena beberapa pertimbangan.

  • Leher botol yang sempit memudahkan konsumen untuk mengeluarkan kecap dari botol tersebut. Kecap akan keluar dengan terkontrol karena lubang pengeluarannya sempit. Bila lubang pengeluarannya terlalu besar maka kecap yang keluar sulit dikontrol sehingga besar kemungkinannya kecap akan banyak yang terbuang percuma.
  • Bila akan mengeluarkan isinya, konsumen tinggal membalik botol. Tidak memerlukan alat yang lain.
  • Dengan adanya penutup plastic yang telah dipotong, konsumen tidak perlu menutup botol tersebut karena kemungkinan kontaminasi dari luar kecil. Hal ini disebabkan karena kecilnya lubang pemotongan ketika akan membukanya pertama kali. Berbeda dengan bentuk jar (pembuka lebar). Pengemas gelas bentuk ini harus segara ditutup setelah selesai digunakan Karen amemiliki lubang yang cukup besar sehingga kemungkinan kontaminasi tinggi.
  1. Fungsi

Penggunaan gelas sebagai pengemas kecap bukan tanpa alasan. Produsen memilihnya dengan mempertimbangkan sifat-sifat dasar gelas. Sifat –sifat tersebut merupakan harapan produsen sehingga gelas sebagai pengemas tersebut dapat berfungsi sebagai pelindung produk kecap yang aman dan higienis karena gelas bersifat inert, yaitu tidak bereaksi dengan produk. Di era sekarang, jaminan keamanan seperti ini sangat dibutuhkan karena konsumen semakin menuntut kearah ini.

Selain itu, wadah gelas dapat menyimpan kecap untuk waktu periode yang lama tanpa efek perubahan pada kualitas dan flavor.

  1. Pengisian

Pengisian kecap ke dalam botol dolakukan dalam kondisi panas. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kondisi vakum pada head spacenya. Setelah filing, masih bisa dilakukan sterilisasi karena botol kaca meiliki sifat ketahanan yang tinggi terhadap suhu sterilisasi. Wadah gelas dapat dikenakan sterilisasi dan pasteurisasi in-bottle, baik untuk pengisian produk panas ataupun dingin. Tidak akan masalah sehubungan kondisi volume headspace dan kejutan panas yang akan dibuat. Pada prakteknya, hot-fill, produk diisikan pada 85oC dan selanjutnya didinginkan yang akan membutuhkan headspace minimum 5%.

Kondisi vakum di sini penting karena kecap merupakan sumber protein tingi dan mamiliki kemungkinan untuk ditumbuhi yeast. Kondisi vakum diharapkan dapat menghambat pertumbuhan spora yeast yang tahan terhadap pasteurisasi maupun sterilisasi..

  1. Penutupan

Tutup yang digunakan dalam produk ini bisa berupa logam yang berbentuk crown. Model penutupannya secara vakum. Kondisi vakum ini sangat diperlukan karena produk kecap merupakan produk yang nutriously, yang kaya akan protein sehingga mudah dimanfaatkan mikrobia untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Vakum dapat diciptakan dengan menghembuskan uap pada headspace. Model penutupan seperti ini mudah dan cepat sehingga biaya produksi dapat ditekan.

  1. Kemasan kaleng

Penggunaan kemasan kaleng banyak ditemukan pada beberapa produk pangan. Sekitar 78,05% dari total kemasan kaleng yang ada di bumi merupakan kemasan minuman. Kaleng untuk minuman dibedakan non-karbonatasi (kopi, teh, susu kental manis dan sport drink) dan karbonatasi (soft drink dan beer), dan lainnya adalah kaleng untuk pasteurisasi. Berikut ini merupakan review dari penggunaan kemasan kaleng pada produk susu kental manis.

Pemilihan bentuk kemasan kaleng tentunya berhubungan dengan biaya, penampilan fisik dan kompatibilitas dengan isi produk. Sebagai gambaran, harga bahan logamnya saja mencapai 50-70% dari total biaya wadah. Oleh karena itu, pemilihan bentuk ataupun desain kemasannya harus dapat ditentukan secara pasti sehingga dapat tercapai keseimbangan antara biaya yang dibutuhkan dengan keamanan yang dapat didapatkan dari kemasan untuk produk yang bersangkutan.

Bentuk dari kemasan kaleng pada produk susu kental manis adalah silinder. Ukurannya menurut standard yaitu 202x214. Maksud dari kode standard ini adalah diameternya 54mm dan tinginya 73mm. Bentuk seperti ini sudah lazim di pasaran untuk kemasan kaleng. Jarang tedapat kemasan kaleng dengan bentuk persegi. Padahal bentuk ini dapat memaksimalkan kapasitas ruang simpan. Namun, untuk mmbuat kemasan kaleng dengan bentukseprti itu tentunya memerlukan biaya besar karena harus melakukan tambahan proses pembentukan kaleng menjadi bentuk persegi.

  1. Fungsi

Penggunaan kemasan kaleng untuk produ susu kental manis sangat penting. Hal ini berkaitan dengan nilai ekonomis produk tersebut yang relatif tinggi sehingga diperlukan kemasan yang dapat memproteknya secara bagus. Ada beberapa fungsi dari penggunaan kemasan kaleng pada produk susu kental manis. Di antaranya adalah

· Melindungi produk dari kerusakan fisik dan mekanis. Sifat ini terutama didapatkan dari bahan baja sebagai penyusunnya. Baja yang digunakan merupakan baja rendah karbon(biasanya diproduksi sebagai plat hitam). Kemudian, dikonversikan menjadi tinplate atau tin-free steel (TFS) untuk wadah dan manufaktur penutup.Tinplate dibuat dengan coating elektrolic plat hitam black plate dengan lapisan tipis timah. Timah dilapiskan pada kedua sisi plat dengan ketebalan yang tepat internal untuk produk dikemas dan lingkungan eksternal.

· Melindungi produk dari kontaminasi udara luar. Kontaminasi ini dapat menyebabkan kerusakan pada produk. Kondisi seperti ini sangat penting dalam perlindungan produk susu kental manis karena beberapa alasan. Di antaranya yaitu

o Produk susu kental manis bernutrisi tinggi sehingga mudah ditumbuhi mikrobia perusak. Ketika kontak dengan udara luar terjadi maka hal pertama yang dapat ditebak adalah terserapnya uap air sehngga Ka dalam bahan meningkat. Penigkatan Ka ini sangat merugikan karena Ka semula yang rendah(akibat dari tinginya kadar gula sukrosa yang ada) meningkat dan memudahkan pertumbuhan mikrobia perusak.

o Produk susu dituntut memiliki higienitas yang tinggi. Kemasan kaleng mampu memenuhinya karena (salah satunya) dapat tahan terhadap suhu sterilisasi.

o Susu kental manis yang telah mengalami fortifikasi membutuhkan proteksi ekstra karena adanya beberapa bahan fortifikan yang sensitif terhadap cahaya, panas, dan O2. Kemasan kaleng diharapkan dapat berfungsi sebagai protektor dari beberapa ahl di atas.

  1. Pengisian

Pengisian (filling) produk susu kental manis ke dalam kemasan kaleng harus dilakukan di dalam ruang aseptis. Kondisi aseptis dibutuhkan untuk mencegah adanya kontaminasi dari luar. Di dalam pengisian, penting untuk menyediakan headspace yang cukup karena dapat mempengaruhi tingkat vacuum akhir (oksigen sisa mempengaruhi korosi internal dan kualitas produk), dan juga meminimalisasikan tekanan internal pada tutup kaleng selama pengolahan panas dan pendinginan.

  1. Penutupan

Penutupan kemasan kaleng susu kental manis menggunakan tipe penutupan double seam. Seam dibentuk dalam dua operasi, dari pembengkokan ujung/bibir kaleng dan pinggiran badan kaleng.

Tidak ada komentar: